Dalam alam, kita dikelilingi oleh keanekaragaman hayati yang menakjubkan, termasuk berbagai spesies burung yang menarik dan berwarna-warni. Namun, tidak semua hewan dapat bertahan hidup di tengah perubahan lingkungan dan ancaman yang dihadapi. Beberapa spesies hewan ini telah punah, meninggalkan kekosongan yang menyedihkan dalam keanekaragaman hayati dunia ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa burung yang telah punah dan pentingnya menjaga keberlanjutan hayati untuk melindungi spesies yang tersisa.
Burung Dodo (Raphus cucullatus)
Dodo adalah salah satu spesies hewan paling terkenal yang telah punah. Hewan ini berasal dari Pulau Mauritius di Samudra Hindia. Keunikan dari hewan ini adalah ukurannya yang besar dan ketidakmampuannya untuk terbang. Kedatangan manusia ke pulau tersebut pada abad ke-17 membawa akibat buruk bagi Dodo. Perburuan berlebihan oleh manusia dan pengenalan hewan invasif seperti babi hutan menyebabkan kepunahan hewan ini pada akhir abad ke-17.
Burung Carolina Parakeet (Conuropsis carolinensis)
Carolina Parakeet adalah hewan asli Amerika Utara yang memiliki bulu berwarna cerah, termasuk warna hijau, kuning, dan merah. Mereka dulu tersebar luas di hutan-hutan di wilayah tenggara Amerika Serikat. Sayangnya, perburuan berlebihan dan hilangnya habitat alami menyebabkan kepunahan hewan ini pada awal abad ke-20. Faktor lain yang menyebabkan kepunahan adalah perdagangan hewan ini sebagai hewan peliharaan dan upaya pengendalian hama pertanian.
Burung Penghisap Madu Kuning (Merops apiaster)
Burung Penghisap Madu Kuning adalah burung migran yang dulu hidup di Eropa dan Asia Barat. Mereka memiliki warna cerah dengan bulu hijau, kuning, dan merah. Penurunan populasi burung ini disebabkan oleh hilangnya habitat alami, perburuan berlebihan, dan penggunaan pestisida dalam pertanian. Meskipun masih ada beberapa populasi yang tersisa, burung Penghisap Madu Kuning telah dinyatakan sebagai spesies yang terancam punah.
Huia (Heteralocha acutirostris)
Huia adalah hewan endemik Selandia Baru yang memiliki ciri khas paruh panjang dan melengkung yang unik. Hewan ini dihargai oleh suku Maori sebagai simbol keindahan dan keberuntungan. Eksploitasi oleh manusia, perburuan berlebihan, dan hilangnya habitat alami menyebabkan kepunahan Huia pada awal abad ke-20. Sayangnya, hewan ini tidak lagi dapat ditemukan di alam liar.
Cendrawasih Edouardi (Paradisaea edwardi)
Cendrawasih Edouardi adalah hewan endemik dari Papua Nugini. Mereka memiliki bulu yang indah dengan warna cerah dan ekor yang panjang. Perburuan berlebihan dan perusakan habitat alami oleh aktivitas manusia menyebabkan kepunahan hewan ini pada tahun 1990-an. Cendrawasih Edouardi merupakan salah satu contoh kepunahan cendrawasih yang mengancam keberlanjutan spesies cendrawasih secara keseluruhan.